Management Kebakaran Kota

Kebakaran sering terjadi di perkotaan, hal ini bisa jadi karena kesibukan masyarakat perkotaan yang sangat tinggi. Sehingga dalam beberapa hal mereka lalai. Kelalaian dari beberapa hal tadi salah satunya dapat memicu terjadinya kebakaran.

Lalai setelah memasak, buru-buru berangkat kerja lalu lupa belum mematikan kompor. Lalai ketiduran sambil merokok setelah kerja seharian.

Management Kebakaran Kota Penyebab Kebakaran

Perilaku ini sering dialami oleh masyarakat perkotaan yang pada akhirnya menimbulkan terjadinya kebakaran. Kelalaian satu orang tersebut dapat mengakibatkan banyak orang yang harus menanggung risiko.

Membentuk Management Kebakaran Kota

Kebakaran kota bukan menjadi tanggung jawab Dinas Kebakaran saja. Kebakaran adalah tanggung jawab kita semua sebagai warga. Bagaimana cara mencegahnya serta bagaimana cara menghadapinya dibutuhkan peran masyarakat. 

Jika masyarakat mampu mencegah kebakaran, resiko kebakaran dapat ditekan. Jika masyarakat mampu menghadapi kebakaran dengan baik, kebakaran cepat dipadamkan dan kerugian akibat kebakaran dapat ditekan.

Management Kebakaran Kota Cara Membentuk Management Kebakaran Perkotaan

Membentuk management kebakaran kota harus melibatkan banyak unsur. Antara lain unsur masyarakat dan beberapa dinas terkait agar kebakaran dapat diatasi dengan cepat.

Unsur masyarakat meliputi RT, RW, Kelurahan serta Kecamatan, yang akan menjadi regu tanggap darurat kebakaran. Unsur dinas yang dapat dilibatkan selain Dinas Pemadam Kebakaran adalah Dinas Perhubungan, Kepolisian Lantas, serta PMI.

Ilustrasi Management Kebakaran di Perkotaan

Saat salah satu warga mengalami kebakaran, tanda bahaya kebakaran diaktifkan. Pesan ini diteruskan ke seluruh jajaran regu tanggap darurat RT, RW, Kecamatan ( Tanggap Darurat Masyarakat kita singkat TDM )

Beberapa dinas terkait harus terkonfirmasi adanya kejadian kebakaran dan sudah dengan jelas mengetahui lokasi kebakaran.

TDM memiliki tugas dan peran masing masing:

  • TDM RT melakukan evakuasi warga yang mengalami musibah kebakaran, serta mengevakuasi warga sisi kanan dan kiri korban kebakaran ke tempat aman.
  • TDM RW memblokade jalan agar saat DAMKAR datang sudah tidak mengalami hambatan saat akan mengakses lokasi kebakaran. Membuka semua portal yang terpasang di lingkungan sekitar lokasi kebakaran (pastikan portal lingkungan saat terkunci disimpan pada tempat yang mudah diakses oleh warga, atur regulasinya jika diperlukan)
  • DISHUB menutup jalan raya yang dianggap akan mengganggu DAMKAR menuju lokasi kejadian. Selain menutup jalan tentunya mengarahkan jalur alternatif yang dapat dilalui.
  • Kepolisian mengamankan tempat kejadian dari hal hal yang tidak diinginkan, kondisi seperti ini rawan terjadi gesekan antara petugas DAMKAR dengan masyarakat. Beberapa kasus kebakaran selang serta perlengkapan kebakaran dikuasai masa yang ingin segera dapat memadamkan kebakaran, sedangkan mereka tidak mempunyai bekal bagaimana cara mempergunakan alat, dikhawatirkan justru dapat membuat cedera warga.
  • PMI dengan mobil ambulan siap siaga ketika ada yang cedera, agar dapat melakukan tindakan pertolongan pertama.

Management Kebakaran Kota Ilustrasi

Dengan ilustrasi di atas penanganan kebakaran diharapkan dapat terkoordinir dengan rapi dan kebakaran dapat segera teratasi.

Recommended Posts

Leave a Comment

0