Cara membaca jarum indikator tekanan APAR sesuai standar wajib diketahui oleh para pemilik atau pengelola APAR. Pasalnya, indikator tekanan APAR merupakan hal yang sangat krusial. Hal ini mengingat bahwa tekanan APAR bertanggung jawab untuk membawa media dari dalam tabung APAR keluar.
Apabila indikator tekanan APAR tidak sesuai dengan standar, maka hal ini bisa mempengaruhi performa dari alat pemadam api tersebut. Oleh karena itu, alat pemadam api ringan harus dipastikan selalu berada pada tekanan yang normal sesuai standar. Lalu, bagaimana cara membaca jarum indikator tekanan APAR?
Inilah Cara Membaca Jarum Indikator Tekanan APAR
Alat pemadam kebakaran terdiri atas dua jenis berdasarkan sistem tekanan yang digunakan, yaitu cartridge dan stored pressure. APAR stored pressure pada dasarnya merupakan alat pemadam api dengan sistem tekanan yang langsung berada di dalam tabung dan bercampur dengan media pemadam api.
Pada APAR dengan sistem stored pressure, terdapat komponen bernama pressure gauge. Komponen ini merupakan indikator tekanan APAR. Pressure gauge adalah komponen berbentuk jarum yang berfungsi untuk membaca tekanan APAR, apakah dalam kondisi normal atau sebaliknya.
Cara membaca jarum indikator tekanan APAR adalah dengan melihat jarum manometer yang berada pada pressure gauge. Apabila jarum penunjuk berada di zona berwarna hijau (15 – 20 bar), maka bisa dipastikan tekanan tabung APAR tersebut berada dalam kondisi normal sesuai standar.
Jika saat membaca jarum indikator tekanan APAR tidak berada di area warna hijau, maka tandanya tekanan tabung APAR tersebut tidak sesuai standar. Baik tekanan turun atau justru lebih tinggi dari tekanan normal. Hal ini menyebabkan tabung APAR tidak bisa berfungsi optimal, bahkan membahayakan keselamatan.
3 Penyebab Tekanan APAR Turun dan Tidak Normal
Saat melakukan inspeksi APAR, kamu mungkin akan menemui tekanan APAR yang kurang dari standar. Cara membaca jarum indikator tekanan APAR yang tidak normal yaitu dengan melihat jarum penunjuk pada pressure gauge yang mengarah ke warna merah sebelum hijau, yaitu kurang dari tekanan normal (15 – 20 bar). Kondisi ini disebut dengan undercharge.
Berikut adalah 3 faktor yang bisa menyebabkan tekanan APAR turun.
1. Kerusakan Komponen APAR
Terjadinya kerusakan pada komponen APAR bisa menyebabkan tekanan tabung APAR menurun. Tekanan APAR yang berkurang bisa disebabkan oleh penggunaan seal yang spesifikasinya berbeda dengan tabung APAR. Spindle head yang rusak dan seal yang memuai karena cairan kimia juga bisa menjadi menyebabkan tekanan APAR menurun.
2. Usia Tabung APAR Sudah Tua
Jika usia tabung sudah cukup lama, hal ini bisa menyebabkan munculnya kerusakan-kerusakan pada beberapa komponen tabung APAR, misalnya tabung APAR yang mulai keropos. Tabung APAR yang mengalami keropos akan menyebabkan kebocoran, sehingga tekanan menurun.
3. Human Error
Human error dapat diakibatkan oleh teknisi yang kurang teliti pada saat melakukan cara membaca jarum indikator tekanan APAR dan refill APAR. Selain itu, human error juga dapat diakibatkan karena pemilik APAR memainkan tabung APAR, sehingga safety pin dan tuas tertekan secara tidak sengaja, sehingga tekanan APAR menurun.
Bahaya Jarum Indikator Tekanan APAR Berada di Area Merah
Kondisi yang mungkin kamu temui saat melakukan cara membaca jarum indikator tekanan APAR adalah jarum penunjuk pada pressure gauge yang mengarah ke warna merah di sisi setelah warna hijau. Posisi jarum pressure gauge seperti ini disebut dengan overcharge atau tekanan di atas batas normal.
Tekanan APAR overcharge menunjukkan bahwa media serbuk di dalam tabung APAR sudah mulai membeku. Hal ini menyebabkan tekanan di dalam tabung APAR mengalami kenaikan. Tekanan yang cukup tinggi dalam tabung APAR bisa menyebabkan banyak masalah.
Dengan tingginya tekanan pada tabung APAR, maka risiko kebocoran pada tabung APAR akan semakin besar. Selain itu, media di dalam tabung APAR juga akan menggumpal. Hal ini menyebabkan media tidak efektif untuk memadamkan kebakaran karena sulit keluar dari komponen output tabung APAR.
Terjadinya pengumpalan media APAR kan menyebabkan hanya udara saja yang keluar pada saat APAR digunakan. Sementara itu, media APAR di dalamnya tidak bisa keluar, sehingga APAR tidak bisa digunakan untuk memadamkan api kebakaran.
Itulah bahaya jika tekanan tabung APAR tidak sesuai standar. Oleh karena itu, pengecekan APAR dengan cara membaca jarum indikator tekanan APAR harus dilakukan secara berkala, yaitu setiap 6 bulan sekali. Jika ditemukan tekanan APAR tidak normal, maka tabung APAR bisa segera diservis.
Itulah cara membaca jarum indikator tekanan APAR sesuai standar. Melakukan inspeksi APAR secara berkala sangat penting untuk menghindarkan APAR dari hal-hal yang tidak diinginkan. Agar lebih mudah dalam melakukan pengecekan APAR, kamu bisa mengatur jadwal inspeksi menggunakan aplikasi Firecek.
Kak Nita merupakan Fire Protection Specialist di Firefix.id yang akan membantu siapa saja untuk memahami tentang fire extinguisher, fire hydrant, dan fire system melalui artikel yang ditulis di situs ini.